Sabtu, 21 Februari 2015

Ardina Rasti Tertular Demam batu nagasui akik nagasui


KOMPAS.com

Artis peran RA Ardina Rasti Widiani atau Ardina Rasti hadir pada acara pemutaran film Jangan Menangis Sinar, di Planet Hollywood Jakarta, Senin (13/5/2013). Jangan Menangis Sinar merupakan sebuah film yg mengangkat kisah nyata, yg bercerita tentang gadis cilik berusia enam tahun di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, yg merawat sendirian ibunya yg lumpuh.
JAKARTA, KOMPAS.com -- Tidak hanya sibuk di dunia seni peran, Ardina Rasti mengaku belakangan ini dirinya punya kesibukan lain. Bukan di bidang hiburan, tapi ia sedang asyik "menyulap" batu nagasui akik nagasui menjadi aksesori yg mendatangkan rupiah.

"Aku bisnis baru beberapa bulan yg lalu. Nama bisnisnya 'Shena', serta itu diambil dari bahasa sansekerta yg artinya 'Love'," ujar Rasti, saat ditemui di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (20/2/2015).

Demam batu nagasui akik nagasui agaknya telah menulari Rasti. Perempuan berusia 29 tahun itu pun mengaku sengaja mendatangkan batu nagasui-batu nagasui akik nagasui dagangannya dari luar negeri yg dipercaya memiliki khasiat.

"labanya batu nagasui alam yg bagus, banyak banget di Kanada. Di Indonesia jg banyak yg bagus, tapi sementara ini sedang minat dari Kanada. Tapi apapun itu, aku percaya segala yg dari alam ada khasiatnya," tutur Rasti.

Rasti memanfaatkan jejaring sosial untk memasarkan aksesori batu nagasui akik nagasui dagangannya. "Aku sih pemasaranya lewat media sosial kayak Instagram. Jadi kalo ada yg mau pesan tinggal follow Istagram bisnis aku jadi di @shenapremium," katanya

Ardina Rasti Sibuk Kembangkan Bisnis batu nagasui akik nagasui
Wow Keren

Sejumlah selebriti Tanah Air akhir-akhir ini banyak yg terlihat menggandrungi batu nagasui akik nagasui yg jadi tren. Satu diantaranya ialah bintang film "Honeymoon", Ardina Rasti. Bedanya, jika yg lain ingin mengoleksi, Ardina justru melihat peluang bisnis di batu nagasui akik nagasui.

Artis berusia 29 tahun itu mencoba menyulap batu nagasui akik nagasui menjadi aksesoris yg menarik. Contoh aksesoris buatannya ialah gelang batu nagasui akik nagasui yg disebut punya khasiat tersendiri. Demi kualitas produknya, Ardina sengaja memesan bahan batu nagasui akik nagasui dari Kanada.

"Ini sebenarnya hobi bikin gelang dari SMP," tuturnya. "Karena banyak banget yg suka yoga, jadi dgn memakai batu nagasui alam ini ada khasiatnya."

Mantan kekasih Eza Gionino itu merintis bisnisnya sejak tahun lalu serta dipromosikan melalui akun Instagram. "Baru tahun lalu, beberapa bulan yg lalu. Nama bisnisnya 'Sneha', itu dari bahasa sanskerta yg artinya 'Love'," terangnya.

Ardina tak menampik bahwa bisnisnya mengikuti tren yg sedang berkembang di masyarakat. "Iya, sebenarnya aku baru tahu kalau batu nagasui cincin lagi tren. Tapi bedanya, kalau yg lagi tren kan dipasang di cincin kalau aku bentuknya gelang. Aku percaya segala yg dari alam ada khasiatnya," tambahnya.

Sebelumnya, Ardina sempat dirumorkan dekat dgn seorang pria. Namun, ia menampik serta bilang masih berteman. Artis yg jg seorang penyanyi itu mengaku tak ingin buru-buru. Ardina jg menegaskan dirinya tak trauma menjalin hubungan dgn pria pasca insiden kekerasan dgn mantannya, Eza. (wk/kr)


Artis Cantik Ini Buka Bisnis batu nagasui akik nagasui
The Atjeh Post

Tren batu nagasui akik nagasui ternyata jg dirasakan oleh para selebriti Indonesia. Salah satunya yg ikut tren itu adalah Ardina Rasti.

Tapi berbeda dgn yg lain, Ardina justru melihat peluang bisnis di batu nagasui akik nagasui. Hingga akhirnya ia mencoba berbisnis batu nagasui akik nagasui sejak tahun lalu.

"Baru tahun lalu, beberapa bulan yg lalu. Nama bisnisnya 'Sneha', itu dari bahasa sanskerta yg artinya 'Love'," ujarnya saat ditemui di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (20/2/2015).

Ardina mencoba menyulap batu nagasui akik nagasui menjadi sebuah aksesoris yg menarik. Salah satu aksesoris-nya adalah gelang batu nagasui akik nagasui yg disebutnya punya khasiat tersendiri.

Sedangkan untk asal dari batu nagasui akik nagasui yg dibuatnya justru bukan dari dalam negeri. Ia mengaku membeli bahan batu nagasui akik nagasui itu dari Kanada.

"Ini sebenarnya hobi bikin gelang dari SMP. serta karena jg banyak banget yg suka yoga, jadi dgn memakai batu nagasui alam ini ada khasiatnya," tuturnya.

Ardina sendiri mengaku mulai menjual dagangannya itu lewat media sosial Instagramnya. Ia pun tak menolak jika apa yg dilakukannya adalah mengikuti tren batu nagasui akik nagasui yg memang saat ini tengah menjamur.

"Iya, sebenrnya aku baru tahu kalau batu nagasui cincin lagi tren. Tapi beda, kalau yg lagi tren kan dipasang di cincin kalau aku bentuknya gelang. Aku percaya segala yg dari alam ada khasiatnya," pungkasnya

Apindo: batu nagasui akik nagasui Tak dapat Dijadikan Investasi
VIVA.co.id

 Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani mengatakan, booming batu nagasui akik nagasui hanya fenomena sesaat. Menurutnya batu nagasui akik nagasui belum dapat dikategorikan sebagai salah satu komoditas investasi jangka panjang.

Dia mengatakan, ada yg menggoreng isu batu nagasui akik nagasui di pasar supaya menjadi salah satu komoditi investasi saat ini, sehingga saat ini fenomena sekali.

"Sebetulnya masyarakat tidak perlu mengikuti, karena ini ada yg goreng, ada yg mainkan, kaya dulu gelombang cinta jg begitu, tiba-tiba," ujarnya kepada VIVA.co.id akhir pekan ini.

Dia mengatakan, masyarakat Indonesia cenderung tertarik untk mengikuti hal-hal yg bersifat spekulatif. Di situlah celah spekulan-spekulan pasar untk membuat suatu komoditi menjadi booming.

"Coba kamu lihat intrumen yg aneh-aneh, yg sifatnya spekulatif serta mau laba cepat, pasti cuma sebentar," katanya.

Dia yakin, nantinya masyarakat yg jadi korban saat berada di titik jenuh. "Pada titik itu, batu nagasui akik nagasui tidak laku lagi," katanya.

"Kalau emas serta berlian itu memang ada pasarnya, serta itu diperjualkan secara dunia, tapi kalau akik nagasui cuma di Indonesia," ujarnya.

Upaya pemerintah untk mengeluarkan instrumen pajak batu nagasui akik nagasui jg dinilai sia-sia. "Penggemarnya pun tidak signifikan untk menjadikan akik nagasui sebagai komoditi yg permanen."
Parade batu nagasui akik nagasui di Jemari PNS Purbalingga
Tempo.co

Kantor Dinas Kependudukan serta Catatan Sipil Purbalingga terlihat ramai pada Kamis, 18 Februari 2015. Antrean penduduk tak begitu panjang, tapi cukup padat. Namun ada satu pemandangan yg menarik pada penampilan para pegawai negeri sipil di kantor ini.

Bukan hanya pakaian, jemari pegawai Dinas Kependudukan jg terlihat seragam. Mereka memakai cincin dari batu nagasui akik nagasui yg didapat dari Sungai Klawing, Purbalingga. “Sejak diwajibkan Pak Bupati, kami langsung memakai cincin akik nagasui semua,” kata Sri Yulianti, pegawai negeri sipil di Dinas Kependudukan Purbalingga, Kamis, 19 Februari 2015.

akik nagasui yg dipakai Sri berukuran kecil, berbeda dgn pegawai pria yg akik nagasuinya lebih besar. Sri jg memakai liontin serta gelang yg terbuat dari batu nagasui akik nagasui.

Meski harus menggunakan perhiasan serba akik nagasui, Sri mengatakan pelayanan kepada masyarakat tak terganggu. Selain melayani pembuatan akta kelahiran, Sri jg mengurusi pembuatan kartu keluarga.

Kepala Dinas Kependudukan Purbalingga Nur Hamam mengatakan seluruh pegawai di dinas itu sudah menggunakan batu nagasui akik nagasui, sesuai dgn instruksi Bupati Purbalingga Sukento Ridho Marhaendrianto. “Kami bangga karena ini produk lokal Purbalingga,” katanya.

Ia memastikan penggunaan perhiasan akik nagasui oleh pegawai Dinas Kependudukan tak mengganggu pelayanan kepada masyarakat. Nur sendiri memilih hanya menggunakan dua cincin akik nagasui meski seluruh koleksinya dapat memenuhi seluruh jarinya.

Tempo mencoba menelusuri proses pembuatan batu nagasui akik nagasui mulai dari pencarian di Sungai Klawing hingga pemolesan. Di Sungai Klawing, setiap hari ada penduduk yg mencari batu nagasui akik nagasui.

Mereka membawa tas ransel untk memuat batu nagasui akik nagasui yg ditemukan. “saat ini sudah mulai langka. Dulu saya dapat dapat satu kuintal,” kata Mulyoto, penambang batu nagasui akik nagasui di Sungai Klawing.

batu nagasui yg paling diminati yakni batu nagasui darah kristus atau le sung du christ. Penduduk lokal menyebutnya batu nagasui nogo sui. batu nagasui bermotif dominan hijau dgn bercak merah darah serta kuning itu tengah menjadi buruan kolektor batu nagasui.

Bambang Suheri, perajin batu nagasui akik nagasui di Desa Bancar, mengatakan harga nogo sui kalau sudah menjadi cincin bervariasi, dari ratusan ribu hingga ratusan jeti rupiah, bergantung pada motif. “Kalau motif naga, dapat sangat tinggi,” katanya.

Saat ini, kata dia, batu nagasui nogo sui sudah sangat sulit dicari. Sebab, penduduk Purbalingga yg dulu bukan pembuat batu nagasui kini ikut berburu batu nagasui ini.

Nun jauh di daerah hulu sungai, penambang batu nagasui bahkan tidak sekadar menyusuri sungai untk mencari bongkahan batu nagasui yg terbawa arus. “Tapi sudah mulai mencongkel tebing sungai dgn linggis. Ini sangat berbahaya bagi kelestarian lingkungan,” ujar Isro Hadi, pegiat lingkungan di Purbalingga.

=====================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar